Dampak Ketidaklengkapan Sensus Rawat Inap Terhadap Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di Rumah Sakit

Authors

  • Retno Kusumo Universitas Awal Bros
  • Riska Pradita Universitas Awal Bros

DOI:

https://doi.org/10.46808/jhimi.v3i2.183

Keywords:

BOR, Efisiensi, Ketidaktepatan, Rawat Inap, Sensus

Abstract

Kegiatan Sensus Harian Rawat Inap adalah pencatatan atau penghitungan pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada ruang rawat inap, berisi mutasi keluar masuk pasien selama 24 jam. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap dapat digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi  penggunaan tempat tidur BOR, AvLOS, TOI, BTO, dan pembuatan Grafik Barber Johnson. Berdasarkan studi di rumah sakit, sering ditemukan data sensus yang tidak lengkap maupun salah input, menyebabkan petugas kesulitan dalam menghitung efisiensi tempat tidur. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penyebab ketidaklengkapan Sensus Harian Rawat Inap, serta dampaknya terhadap penghitungan efisiensi penggunaan tempat tidur. Jenis penelitian ini analisis kualitatif dengan desain cross sectional. Metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian ini, terdapat 4 kasus form sensus harian rawat inap yang tidak lengkap dalam bulan Januari 2024. Pada umumnya ketidaklengkapan tersebut terjadi pada pasien pindahan antar ruang rawat inap yang tidak dicatat oleh petugas rawat inap. Hal ini mengakibatkan adanya selisih data pasien masuk dan keluar di ruang rawat inap, sehingga berpotensi terjadi kesalahan dalam perhitungan efisiensi tempat tidur yang dapat merugikan perencanaan kapasitas dan pengelolaan sumber daya di rumah sakit. Adapun faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan pengisian sensus harian karena kurang telitinya petugas.

Downloads

Published

2024-08-16

How to Cite

Retno Kusumo, & Riska Pradita. (2024). Dampak Ketidaklengkapan Sensus Rawat Inap Terhadap Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di Rumah Sakit. Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI), 3(2), 109–114. https://doi.org/10.46808/jhimi.v3i2.183