Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Setiap Bangsal Di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta Tahun 2021

Authors

  • annisa ramadhan Poltekindonusa Surakarta
  • Wahyu Wijaya Widiyanto Politeknik Indonusa Surakarta
  • Ahmad Sunandar Politeknik Indonusa Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.46808/jhimi.v3i1.63

Keywords:

BOR (bed Occupancy rate), LOS (Lenght Of Stay), TOI (Turn Over Interval), BTO (Bed Turn Over), Efisiensi, Pelayanan Rawat Inap, Barber johnson

Abstract

Parameter yang digunakan untuk memantau efisiensi penggunaan tempat tidur telah dirumuskan dan terdiri dari 4 parameter, yaitu Bed Occupancy Ratio (BOR), Length Of Stay (LOS), Turn Over Interval (TOI) dan Bed Turn Over (BTO). Berdasarkan survey pendahuluan memperoleh data sekunder perhitungan 4 parameter untuk memantau efisiensi penggunaan tempat tidur pada tahun 2019 – 2021 secara beruntutan yaitu angka BOR 67.16%, 53.44%, 50.03%, angka LOS adalah 25, 22, 20 (hari), angka TOI adalah 12, 19, 19 (hari) dan angka BTO adalah 10, 9, 8 (kali). Standar ideal menurut Barber Johnson nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 75% – 85%, LOS yang ideal antara 3 – 12 hari, nilai TOI jeda tempat tidur kosong kisaran 1 -3 hari, nilai BTO dalam setahun satu tempat tidur rata – rata dipakai ≥ 30 kali. Dari data tersebut belum sesuai dengan standar ideal atau belum efisien.

Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif yaitu memberikan gambaran mengenai efisiensi pelayanan rawat inap berdasarkan parameter Barber Johnson yaitu Bed Occupancy Rate (BOR), Lenght Of Stay (LOS), Turn Over Interval (TOI), dan Bed Turn Over (BTO), membuat grafik Barber Johnson dan faktor penyebab ketidakefisiensi pelayanan rawat inap.

Hasil penelitian menunjukkan Nilai Bed Occupancy Rate (BOR) yang sesuai dengan standar ideal adalah bangsal Kresna 77% dan Sena 81%. Nilai Length Of Stay (LOS) yang memenuhi standar ideal adalah bangsal Wisanggeni 12 hari. Nilai Turn Over Interval (TOI) sesuai dengan standar ideal tidak ada bangsal yang memenuhi standar ideal. Efisiensi pelayanan rawat inap setiap bangsal berdasarkan gambar grafik Barber Johnson belum ada bangsal yang masuk daerah efisien.Faktor ketidakefisiensian pelayanan rawat inap ada 3 penyebab yang mempunyai skor penilaian Tinggi yaitu bahwa pendapatan rumah sakit berkurang karena jumlah pasien yang rawat inap sedikit, pandemi COVID-19 merupakan salah satu penyebab jumlah pasien jiwa yang di rawat inap berkurang dan terdapat pasien rawat inap dengan lama rawat lebih dari 12 hari

Petugas rekam medis khusus petugas sensus mempunyai pelaporan efisiensi penggunaan tempat tidur berdasarkan ruang perawatan rawat inap. Manajemen rumah sakit dan kehumasan mempromosikan kembali pelayanan yang ada dirumah sakit. Meningkatkan kepatuhan clinical pathway agar sistem pengobatan pasien dapat berjalan sesuai dengan prosedur medis

Kata kunci – BOR, LOS, TOI, BTO, Efisiensi, Barber Johnson

Downloads

Published

2022-12-13

How to Cite

ramadhan, annisa, Widiyanto, W. W. ., & Sunandar, A. (2022). Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Setiap Bangsal Di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta Tahun 2021. Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI), 1(3), 63–70. https://doi.org/10.46808/jhimi.v3i1.63

Issue

Section

Articles